Sakit kepala sering muncul ketika aliran darah ke otak terganggu—baik karena pembuluh darah menyempit akibat stres, kurang oksigen, atau posisi duduk yang salah berjam-jam. Olahraga aerobik ringan seperti berjalan cepat, bersepeda santai, atau berenang memicu jantung memompa darah lebih efisien, sehingga otak mendapatkan pasokan oksigen dan glukosa yang stabil.

Penelitian dari American Journal of Preventive Medicine menunjukkan bahwa 150 menit aktivitas aerobik sedang per minggu dapat mengurangi frekuensi sakit kepala hingga 50%. Saat berjalan, detak jantung naik secara bertahap, pembuluh darah melebar, dan endorfin dilepaskan—hormon alami yang berfungsi sebagai pereda nyeri.

Mulailah dengan berjalan kaki pagi selama 15 menit di sekitar komplek rumah, lalu tambah menjadi 30 menit. Gunakan sepatu nyaman, ayunkan tangan secara alami, dan tarik napas dalam-dalam setiap 5 menit. Jika bekerja di kantor, ganti istirahat kopi dengan jalan kaki di koridor atau naik tangga perlahan. Hindari olahraga intens seperti lari sprint jika Anda baru mulai, karena bisa memicu sakit kepala dehidrasi.

Konsistensi adalah kunci: lakukan 5 hari seminggu, dan dalam 2 minggu Anda akan merasakan kepala lebih ringan, konsentrasi meningkat, dan sakit kepala akibat kurang oksigen jarang muncul. Tubuh yang aktif berarti otak yang bahagia—tanpa pil penghilang rasa sakit.