Migrain sering dipicu oleh lonjakan hormon stres kortisol yang menyebabkan pembuluh darah otak menyempit lalu melebar tiba-tiba. Aktivitas fisik teratur menurunkan kadar kortisol basal, menstabilkan tekanan darah, dan meningkatkan produksi serotonin—neurotransmitter yang mengatur mood dan nyeri.

Kombinasikan kardio ringan dengan pernapasan dalam:

  • 5 menit pemanasan: Jalan di tempat sambil mengayunkan tangan.
  • 10 menit yoga: Child’s pose (duduk di tumit, rentangkan tangan ke depan), downward dog (angkat pinggul membentuk V terbalik), dan seated forward bend (duduk, condongkan badan ke depan).
  • 5 menit pernapasan: Duduk tegak, tarik napas 4 detik melalui hidung, tahan 4 detik, hembuskan 6 detik melalui mulut—ulangi 10 kali.

Studi di Headache Journal membuktikan bahwa yoga 3 kali seminggu mengurangi frekuensi migrain hingga 48% dan intensitasnya hingga 60% dalam 3 bulan. Gerakan yoga meningkatkan aliran darah ke hipotalamus—bagian otak yang mengatur respons stres—sambil melatih sistem saraf parasimpatis untuk relaksasi.

Lakukan rutinitas ini setiap pagi sebelum sarapan, atau malam hari jika migrain sering muncul sore. Minum air putih 300 ml setelah selesai untuk mencegah dehidrasi. Jika Anda pemula, ikuti video panduan gratis di platform terpercaya atau konsultasikan dengan instruktur yoga bersertifikat.

Dengan tubuh yang lebih kuat menghadapi stres, pemicu migrain seperti kecemasan, kurang tidur, atau perubahan cuaca akan jauh lebih mudah dikendalikan—tanpa bergantung pada obat penghilang rasa sakit.